Terungkap!! 60% Hacker Industri Keuangan Adalah Orang Dalam ~ Pesatnya penggunaan teknologi internet pada sistim operasional perusahaan khususnya transaksi keuangan dunia, juga diikuti dengan meningkatnya kejahatan cyber pada indsutri keuangan.
Direktur Asuransi & Resiko Price Water Coopers (PwC), Handikin Setiawan mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan lembaganya belum lama ini, lebih dari 60% pelaku kejahatan cyber merupakan orang dalam perusahaan dan mantan karyawan.
“Di tahun 2016 ada dua pelaku utama, yakni karyawan dan mantan karyawan. Dari 10 ribu kasus yang dilaporkan oleh perusahaan kecil, menengah dan besar, terdapat 60% lebih adalah orang dalam dan mantan orang dalam,” ujar Handikin di acara diskusi bertema Cyber Security di Gedung Menara Merdeka, Jarkarta (29/3).
“Pelaku cyber di instansi keuangan adalah orang dalam, dan bukan hacker yang ngumpet dimana. Itu artinya pelaku nggak jauh-jauh dari kita, atau yang sudah resign,” tegasnya lagi.
Sementara pelaku terbesar, sambung Handikin, yakni berasal dari pihak ketiga di perusahaan seperti kontraktor dan supplier dan sebagainya.
Dari hasil statistik survei kita cukup jadi gambaran, yang mengerikan ini belum termasuk dari jumlah yang belum dilaporkan.
“Untuk diketahui dalam satu hari kira-kira ada sekitar 160 ribu serangan hacker yang mencoba untuk melakukan kejahatan,” pungkas Handikin.
Sebab itu diperlukan upaya-upaya baru dalam rangka meningkatkan keamanan informasi dan data pada lembaga jasa keuangan.
Dalam pembahasan masalah tersebut, sejumlah narasumber hadir dalam diskusi di Gedung Merdeka.
Diantaranya juga terlihat Ketua Dewan Audit OJK Ilya Avianti, Deputi Komisioner AIMR Endang K.S, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, serta sejumlah pembicara lainnya.
Semoga saja sistim kemanan terkait transaksi finansial bisa ditingkatkan untuk menghindari serangan cyber yang selalu mengintai.
Baca juga: Inilah Gaming Mouse Termahal Logitech
Itu benar sekalo..dan begitulah fenomena yang terjadi pada kasus” cyber perbankan. semoga para pelaku bisa ditangkap.
Wahyudi@ iya gan.harusnya sistim securuty di sistim lembaga finansial juga di perkuat agar tidak mudah ditembus para hacker.